![]() |
B.J. Habibie menerima kunjungan Tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan pada tahun 2014 yang lalu. (Sumber. Liputan6.com) |
Informatikamesir.com, Jakarta - Kabar soal
meninggalnya Bacharuddin Jusuf Habibie mencuat setelah Kepala RSPAD Dr. Terawan
menyampaikannya dalam konferensi pers pada Rabu (11/9/2019). “Benar, pukul
18.05 WIB,” ujarnya.
Dilansir dari
Insertlive.com, putra B.J. Habibie, Thareq Kemal Habibie, menuturkan penyebab
meninggalnya BJ Habibie adalah jantung yang melemah akibat penuaan.
“Gagal
jantung karena penuaan… Organ-organ melemah menjadi tidak kuat lagi. Pukul
18.03 jantungnya dengan sendiri menyerah,” ungkap Thareq.
![]() |
Thareq Kemal Habibie sedang mengisi konferensi pers perihal kondisi ayahnya di RSPAD Gatot Subroto. (Sumber: Insertlive.com) |
Berdasarkan data
yang dihimpun dari Kompas.com, kondisi kesehatan B.J. Habibie memang mengalami
penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2014,
diduga karena faktor kelelahan, B.J. Habibie harus dilarikan ke Rumah Sakit
Borromeus di kota Bandung sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Sehari sebelumnya, ia menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Sehari sebelumnya, ia menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Pada 2016, B.J.
Habibie kembali dilarikan ke RSPAD dan didiagnosa mengalami infeksi bakteri
yang mengakibatkan demam selama beberapa hari.
Dua tahun
berselang, B.J. Habibie dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep
jantung. Penumpukan air pada paru-paru sebanyak 1,5 liter pun tak dapat
dihindarkan hingga mengganggu proses pernafasannya.
![]() |
Presiden Joko Widodo menjenguk B.J. Habibie yang tengah menempuh perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto pada (27/8/2018). (Sumber: Grid.id) |
Tak lama
setelahnya, Presiden Joko Widodo mengutus Tim Dokter Kepresidenan untuk ikut
mengawasi perkembangan kondisi kesehatan B.J. Habibie.
Sejak saat itu,
kondisi B.J. Habibie terus memprihatinkan. Tepatnya pada 1 September 2019, B.J.
Habibie harus mendapat perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.
Ketua Tim Dokter
Kepresidenan (TDK) Prof. dr. Azis Rani melalui keterangan resmi pada Senin
(9/9) menyebutkan B.J. Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai
bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
Setidaknya 44 dokter spesialis telah dikerahkan semenjak B.J. Habibie mendapatkan perawatan intensif pada (1/9).
Setidaknya 44 dokter spesialis telah dikerahkan semenjak B.J. Habibie mendapatkan perawatan intensif pada (1/9).
“Dalam perawatan
sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan
organ yang terjadi," kata Azis dalam keterangan tertulis.
![]() |
Prosesi pemakaman B.J. Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) pada Kamis (12/9/2019). (Sumber: Liputan6.com) |
Tidak lama
kemudian, B.J. Habibie pun menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 83 tahun
di rumah sakit yang sama.
Menurut keterangan yang diambil dari Liputan6.com, jenazah B.J. Habibie dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2019) pukul 13.58 WIB.
Menurut keterangan yang diambil dari Liputan6.com, jenazah B.J. Habibie dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2019) pukul 13.58 WIB.
Reporter: Muh.
Nur Taufiq al-Hakim
Editor: Hani Fathiya Rizki
No comments:
Post a Comment