![]() |
Amrizal M. Husein sedang memaparkan materinya pada acara bincang santai bertemakan "Memulai Bisnis Berkah di Era Milenial" pada Selasa (17/9). (Sumber: Dok. Informatika/Feliani) |
Informatikamesir.com,
Kairo - Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Tangerang ini memang dikenal sebagai JNE syar’i karena standar kelayakan pekerjanya yang harus hafal surah Ar-rahman dan mengkhatamkan Al-Quran per-6 bulannya. Amrizal juga mempekerjakan lulusan Timur Tengah sebagai
promotor perbaikan akhlaq dan
dakwah bagi para karyawan lainnya.
“Waktu dua jam perhari untuk agama tidak merugikan perusahaan” tegas direktur utama JNE Tangerang ini dalam acara
bincang santai yang bertemakan “Memulai Bisnis Berkah di Era Milenial”.
Pengalaman bekerja
selama 15 tahun di PT. Citra van kilat Tiki sudah cukup untuk dijadikan modal utama Amrizal M. Husein untuk dapat mendirikan JNE Tangerang.
Berawal dari omzet 400 juta/bulan, sekarang sudah tembus hingga 50 miliar/bulan dengan jumlah karyawan yang kini mencapai 2000.
Ia pun tidak
menyangkal bahwa orang tuanya memang memaksanya untuk uktuk terjun di bidang
akuntansi selama masa perkuliahan.
“Sesuatu yang
terpaksa saat dijalani pasti bisa (berbuah kebaikan), manusia itu tidak ada
yang bodoh, hanya malas (masalahnya),” ungkap Amrizal.
![]() |
Sesi perfotoan bersama usai pelaksanaan acara bincang santai dengan Amrizal M. Husein di aula Pasanggrahan KPMJB. (Sumber: Dok. Informatika/Feliani) |
Berawal dari pertanyaan “kenapa anda bisa berhasil?”, ia pun menjawab; “Keberhasilan seseorang tidak berdasar dimana dia sekolah, tak terbatas faktor ekonomi orang tua, tapi bagaimana kesungguhan anda menggapainya,” ujar Amrizal.
Amrizal mengakui bahwasanya ia merupakan seorang pemimpi. Umumnya, ada dua
tipe orang pemimpi. Mereka
yang bermimpi dengan mata tertutup; merekalah dreamers. Sedangkan
sebagian bermimpi dengan mata terbuka; merekalah visioner.
Amrizal M. Husein telah membuktikan pada Indonesia bahwa keyakinan, kepercayaan serta harapan, menjadi pokok inti untuk dapat menggapai kesuksesan. Pria berdarah Minang ini pun menyampaikan
rahasia keberkahan bisnisnya.
“Inti
keberhasilan harus adanya sensitivitas. Otak kanan harus banyak berperan, otak
kiri cenderung cuek,” jelas Amrizal.
Reporter: Feliani
Fahila
Editor: Muh. Nur
Taufiq al-Hakim
No comments:
Post a Comment