
Monday, August 5, 2019
Suasana di Aula Dewan Malaysia, Abbasiyah, Kairo saat acara IALF 2019
Informatika News, Kairo
- Wihdah PPMI Mesir menyelenggarakan International Arabic Language Forum (IALF)
2019 pada Ahad (4/8). Forum kerja sama antara keputrian nusantara dan luar
negeri ini bertempat di Dewan Malaysia, Abbasiyah, Kairo.
Forum ini merupakan
pembukaan dari rentetan acara Wihdah PPMI Mesir dalam menghidupkan budaya
berbahasa Arab yang kompeten di kalangan Masisir. Furna Hubbatalillah, Ketua
Wihdah PPMI Mesir menyatakan akan ada follow
up usai seminar pembukaan ini. “Setelah acara ini, nanti akan ada
pelatihan-pelatihan bahasa Arab, seperti pelatihan debat bahasa Arab dan juga pelatihan
terjemah bahasa Arab sekitar September hingga Oktober,” ujarnya kepada reporter
Informatika. “Lalu juga kita akan adakan olimpiade bahasa Arab sebagai puncak
dari pelatihan-pelatihan ini,” lanjutnya.
Dr. Syarafuddin Al-Azhary selaku pengajar di Kawakibul Fushaha menjadi pemateri di IALF 2019
Seminar ini menghadirkan
tiga tokoh pakar literasi bahasa Arab sebagai pembicara, Cecep Taufikurrahman,
S. Ag., M.A., Dr. Aam Abdussalam dan Dr. Syarafuddin Al-Azhary. Seminar juga dimeriahkan
dengan penampilan dari Tim Paduan Suara Wihdah, Drama Wihdah, serta Nasyid
Ittihad Singapura.
Turut hadir pula pemilik
Awlad Ragab (Ragab Sons), Muhammad Ragab, beberapa perwakilan staf Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Kairo, dan Wakil Presiden PPMI Mesir, Nasruddin Babas
Hasan. Acara dibuka oleh Dr. Usman Syihab selaku Atase Pendidikan dan
Kebudayaan KBRI Kairo.
Tema yang diangkat adalah
'Bahasa Arab sebagai Manifestasi dan Wujud Eksistensi Mahasiswi Azhari' diharap
mampu menjadi media untuk menciptakan mahasiswi Indonesia yang representatif dan
mampu menjadi teladan dalam berbahasa Arab. Perlu konsistensi dan disiplin
dalam belajar. Hal ini yang menjadi harapan Furna terhadap para peserta IALF
2019. “Harapannya ya semoga peserta yang datang ke sini nggak hanya datang lalu
pergi, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tapi mau konsisten untuk ikut
program pelatihan yang akan diadakan nanti.”
Dr. Usman Syihab juga
ikut memberi pendapatnya perihal bahasa Arab yang belum menjadi sebuah
kebiasaan bagi Masisir. Menurutnya, Masisir harus memperbanyak menggunakan bahasa
Arab dalam berinteraksi, baik kepada sesamanya, teman-teman dari negara lain
atau bahkan penduduk Mesir sendiri.
“Harapan saya,
tinggalkan bahasa Indonesia, apalagi bahasa daerah, ya kan? Segera mencari
alternatif untuk bisa mempraktekkan bahasa Arab dimanapun. Baik di kamar, di
kelas, atau di kampus," tekannya.
Reporter: Inayah
Salsabil
Nur Ikma Chasanah
Editor: Zaenal Mustofa
0 Response to "IALF 2019, Hidupkan Budaya Bahasa Arab Masisir"
Post a Comment