![]() |
Pemaparan seminar bedah buku "Menuju Kiblat Ilmu" oleh Ustaz Cecep Taufiqurrahman. S.Ag., M.A., Sabtu (9/3). |
Kairo,
Informatikamesir.com—Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan Forum Azhari Muda
(FORZA) 2019, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir
menyelenggarakan acara “Seminar dan Bedah Buku; Menuju Kiblat Imu” karangan
Ustaz Cecep Taufiqurrahman, S.Ag., M.A. Dengan bertemakan “Mensucikan hati,
untuk menjadi Azhari yang berjati diri dan menginspirasi,” acara tersebut
dilaksanakan pada Sabtu (9/3) dan bertempat di aula Markaz Da’wah PCIM Mesir,
Hay Tasi’. Dalam acara ini, turut dibahas serba-serbi kehidupan Masisir mulai dari
ke-Azharan, perkuliahan, hingga aktivitas
keseharian para Masisir pada umumnya. Acara ini diharapkan dapat menjadi
inspirator bagi para Masisir khususnya mahasiswa baru yang mana sedang mencari
jati diri maupun jalur kehidupan yang paling baik selama menempuh studi di
al-Azhar nantinya.
Ustaz Cecep
Taufiqurrahman selaku pemateri menjelaskan bahwasanya buku karangannya yang
berjudul “Menuju Kiblat Ilmu” atau yang biasa disebut MKI ini pada dasarnya
memiliki tiga tujuan utama yang melatarbelakangi kewujudannya. “Yang pertama adalah
sebagai penyedia informasi yang akurat dan aktual serta dapat
dipertanggungjawabkan bagi para calon mahasiswa al-Azhar asal Indonesia …
Selanjutnya, diharapkan dengan membaca buku ini, para Masisir mampu
memaksimalkan segala potensinya sebagai seorang ulama Azhari dengan mengikuti
dan berkecimpung dalam berbagai kegiatan-kegiatan positif yang ada di
lingkungan Masisir khususnya di al-Azhar Jâmi’ wa Jâmi’atan,” ujar Ustaz Cecep dalam sesi
pemaparan materi.
Sekaligus menjadi
tujuan kemunculan buku MKI, beliau juga menjelaskan, bahwa hasil penjualan buku
karangan beliau ini sama sekali tidak mengalir ke kantong pribadinya, melainkan
dialihkan untuk dapat mengusahakan proyek wakaf guna pembangunan sebuah
pesantren di Indonesia. “Di pesantren ini nanti, para santrinya kita arahkan
untuk dapat memaksimalkan bakat dan potensinya masing-masing sesuai dengan
jurusan atau bidang ilmu yang ingin ditekuni oleh masing-masing santri,” tambah
Ustaz Cecep.
Beliau juga
menuturkan, bahwasanya buku ini memang direncanakan untuk dapat disebarkan dan
dibagikan ke seluruh pelosok Indonesia, khususnya di pondok-pondok pesantren
pedalaman yang mana sulit untuk dapat mengakses informasi yang benar mengenai perkuliahan
di al-Azhar maupun serba-serbi kehidupan yang ada di Kairo. Hal ini sejalan
dengan dengan tujuan utama diterbitkannya buku ini. “Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari dan mencegah adanya kasus-kasus penipuan yang dilakukan oleh para
oknum tak bertanggung jawab yang menjanjikan para koleganya untuk dapat sampai
ke Mesir dan menempuh studi di al-Azhar dengan bayaran yang tak wajar,” jelas
Ustaz Cecep kepada seluruh audiens yang memadati aula Markaz Da’wah PCIM Mesir.
Di sela-sela
pemaparan materi, Ustaz Cecep turut berpesan kepada para Masisir “muda” yang
baru saja menapaki langkahnya di Bumi Kinanah, untuk dapat selalu berusaha
dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Arab dari segi lisan maupun tulisan.
Hal ini beliau tekankan berulangkali, mengingat banyaknya didapati kasus para
Masisir yang bahkan sudah menempuh studi di al-Azhar bertahun-tahun lamanya,
ternyata masih kesulitan dalam berbahasa Arab. “Tentunya hal tersebut tidak
sesuai dengan ekspektasi dari seorang ulama Azhari,” ujar beliau. Lebih lanjut
lagi, hal ini pula yang mendasari Imam Akbar Syekh Ahmad Thoyyib untuk
mewajibkan seluruh mahasiswa asing agar mengikuti rangkaian Dauroh Lughoh sebelum
menempuh perkuliahan di al-Azhar.
![]() |
Pose foto bersama pemateri Seminar Bedah Buku "Menuju Kiblat Ilmu" beserta para peserta. |
Menurut
keterangan Fathi Fathurohman selaku ketua panitia penyelenggara acara ini, pada
umumnya seminar bedah buku ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang
direncanakan, hanya saja ada beberapa kendala selama pelaksanaan acara ini.
Diantaranya adalah keterlambatan pemateri yang disebabkan oleh padatnya jadwal
Ustaz Cecep Taufiqurrahman sebagai salah satu staf Atase Pendidikan dan
Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Mesir. Fathi juga menuturkan bahwasanya komposisi
panitia yang terdiri atas para Mahasiswa Baru (Maba) sedikit menjadi hambatan
dalam memaksimalkan kinerja panitia selama persiapan pelaksanaan acara ini.
“Namun untungnya, teman-teman ini sudah memiliki banyak bekal di organisasi
maupun kepanitiaan, sehingga berbagai kendala yang ada dapat segera diatasi,”
ujar Fathi.
Fathi juga
menjelaskan, bahwasanya pada kesempatan selanjutnya, beberapa rangkaian acara
dari “Seminar Peta Keilmuan” akan segera diadakan secara berkala dibawah naungan
PCIM Mesir dan KBRI Mesir. Adapun “Seminar Bedah Buku; Menuju Kiblat Ilmu” ini
merupakan acara pembuka dari rangkaian acara yang direncakan hingga lima
pertemuan tersebut. Adapun tujuan penyelenggaraan rangkaian acara tersebut
adalah sebagai leangkah pencegahan adanya disorientasi para Maba setibanya di
Mesir dan menempuh studi di al-Azhar. Hal ini dimaksudkan juga untuk lebih
membimbing para Maba mengenai berbagai bidang ilmu maupun kegiatan-kegiatan
positif yang selayaknya didalami oleh para Masisir.
Reporter: M Nur
Taufiq Alhakim
Editor: Mufida
Afiya
No comments:
Post a Comment