![]() |
Sesi foto bersama para peserta Leadership Training part 1 bersama pematri. |
Kairo, Informatikamesir.com—Berangkat dari kepedulian terhadap
pengkaderan pemimpin, Majelis Permusyawaratan Anggota Persatuan Pelajar dan
Mahasiswa Indonesia (MPA-PPMI) Mesir mengadakan pelatihan kepemimpinan pada Jumat
(22/3). Acara yang diadakan di Aula
Pasranggahan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) ini bertujuan
untuk mengkader para mahasiswa agar memiliki wawasan dan pengetahuan lebih
mengenai kepemimpinan.
Apresiasi yang sangat besar disampaikan oleh Khairil Anshari selaku
Ketua MPA-PPMI Mesir kepada Panitia Pemilu Raya (PPR), yang membantu Lembaga
Survei MPA (LSM) menyelenggarakan acara ini dalam masa pesta demokrasi di ranah
Masisir. Setelah sebelumnya sempat menggelar acara Dialog Aspirasi sebagai
wadah bagi Masisir untuk menyampaikan aspirasi kepada para calon presiden dan
calon wakil presiden PPMI Mesir.
“Saya sangat mengapresiasi kepada seluruh elemen yang bekerja menyukseskan
acara ini. Baik dari tim PPR yang sebelum acara ini telah mengadakan acara
Dialog Aspirasi, maupun pihak LSM mampu bekerja dengan baik,” tuturnya di sela
sambutannya pada acara kemarin.
Setelah dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan Mars PPMI, sesi
seminar pertama dimulai dengan tema “Brainstorming; Berpikir Keras”,
yang disampaikan oleh Bapak Mayor INF Hendra S Nurhono, S.I.P, M.Si. Dalam
pemaparannya, pria yang sering disapa dengan Pak Hendra tersebut menjelaskan
dengan rinci bagaimana seharusnya berpikir dengan keras yang tidak dipikirkan
oleh orang lain. Dengan arti seorang pemimpin tidak diperkenankan untuk berada
pada zona nyamannya saat memimpin.
“Menjadi seorang pemimpin itu harus bisa berpikir out of the box,
dengan arti kita harus membiasakan diri kita untuk tidak berada pada zona
nyaman sehingga membuat terlena,” paparnya.
Setelah sesi istirahat, seminar pun dilanjutkan kembali dengan tema
“Pengelolaan Keuangan Organisasi” yang disampaikan oleh Bapak Alfani Taufik
Witjaksono, S.E, M.M. yang menjelaskan tentang pentingnya posisi uang dan
pengelolaannya dalam suatu organisasi.
![]() |
Sesi foto bersama peserta Leadership Training bersama pemateri. |
Pada sesi seminar yang terakhir, Pak Hendra menyampaikan hal
terpenting dari acara ini yaitu tentang bagaimana mengatur dan mendesain sudut
pandang kita dalam menilai sesuatu. Dengan berpikir pararel dengan 6 gaya
pemikiran; Six thinking a hats. Karena
sebuah seni memimpin itu adalah tentang bagaimana memasukkan konsep pikiran
kita kepada pikiran orang lain agar mereka mengikuti arah dan tujuan pemimpin.
“Menurut Edward de bono, ada 6 gaya sudut pandang yang harus
dimiliki oleh pemimpin suatu organisasi. Dengan itu pemimpin akan berpikir
secara pararel dan tidak memihak kepada kelompok atau golongan manapun,”
jelasnya dengan gamblang memaparkan kepada peserta.
Peserta Leadership Training part 1 ini dikukuhkan sebagai sebuah
komunitas yang akan menjadi follow up dari acara ini agar terus
berkesinambungan dan menciptakan pemimpin-pemimpin handal yang siap diterjunkan
pada setiap elemen di ranah Masisir maupun dunia.
Reporter: Reno Kuncoro
Editor: Mufida Afiya
No comments:
Post a Comment