![]() |
Proses berlangsungnya Dialog Aspirasi pada Kamis (21/3). |
Kairo, Informatikamesir.com—Panitia Pemilu Raya (PPR) di bawah
naungan MPA PPMI mengadakan Dialog Aspirasi pada Kamis (21/3). Agenda PPR yang
diadakan di Aula Rumah Limas, KEMASS, H-10 Kota Nasr ini merupakan wadah
penyampaian aspirasi dari setiap elemen Masisir. Dihadiri oleh setiap perwakilan
kekeluargaan, WIHDAH, senat mahasiswa, lembaga afiliatif, almamater serta LSM. Hafizd Alharomain Lubis selaku Ketua PPR menyampaikan
bahwa Dialog Aspirasi ini diselenggarakan untuk memberikan aspirasi dan
menyamakan persepsi. Serta diharapkan juga dapat menyelesaikan permasalahan
yang terjadi ditengah-tengah Masisir.
Dialog Aspirasi ini diawali dengan pembahasan beberapa Undang-Undang
PPMI yang belum diketahui oleh Masisir. Yusuf Abdullah selaku Ketua BPA
menjelaskan bahwa Undang-Undang PPMI ada 11 butir. Di antaranya: UU KPI (Komisi
Peduli Interaksi), UU Advokasi (Pembelaan), UU Yudikasi, UU ZIS (Zakat Infaq
dan Sedekah), UU MABA, UU PPR, UU BUMO (Badan Usaha Milik Organisasi), UU TEMUS,
UU Peraturan Organisasi, UU Susunan Kedudukan, dan UU DKKM (Dewan Keamanan dan
Ketertiban Masisir.
Memasuki sesi tanya jawab, muncul satu pertanyaan mengenai tidak
adanya UU Pers dalam Undang-Undang PPMI. Pertanyaan ini diajukan oleh Abdul
Fatah Amrullah dan dijawab oleh Miqdad selaku anggota BPA. Miqdad mengatakan,
“Kita dari tim tiga Adhoc sangat mengharapakan keterlibatan anggota secara
serius untuk menggodok UU Pers dan BPK.”
Selanjutnya pertanyaan dari kekeluargaan disampaikan oleh Surya
selaku Ketua KKS. Surya mempertanyakan perihal bagaimana alokasi dana 25$ yang
dibayar oleh Maba. Kemudian ia turut memberi pertanyaan perihal PPMI yang membeli
mobil baru serta apa saja acara DP PPMI tahun ini. Anshari selaku ketua MPA menjawab
pertanyaan tersebut, “Tahun ini kita kebobolan dana yang lumayan besar pada RAPBO termin satu. Kebobolan dana ini mencapai 700.000 pound dikarenakan
sedikitnya peserta yang hadir saat RAPBO. Sehingga dimanfaatkan oknum untuk
menaikkan anggaran dan juga merekomendasikan penyisihan dana untuk badan otonom.”
Anshari juga mengatakan bahwa MPA PPMI
sangat mengharapkan keterlibatan anggota dalam setiap sidang yang diadakan.
Setelah pembahasan UU PPMI, acara dilanjutkan dengan Dialog
Aspirasi yang diawali oleh Paslon nomor 01. Dalam durasi waktu selama 15 menit Arief-Babas
menyampaikan arah kebijakan mereka bahwa PPMI sebagai organisasi besar harus
terlatih menyerap aspirasi dari segenap elemen Masisir. “Kami membawa
kepercayaan dari para senior. Kami akan menerapkan empat pilar. Yang pertama
adalah PPMI sebagai organisasi induk. Yang kedua menjalin kerjasama yang baik
dengan segenap elemen. Yang ketiga meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan. Dan yang terakhir mengupayakan peningkatan
keamanan Masisir.”
Selanjutnya Paslon nomor 02, Kamal-Apip menyampaikan arah kebijakan mereka bahwa PPMI
sebagai ladang pengabdian, PPMI kolaborator utama dan juga mencanangkan
PANCANAGATA sebagai pilar utama. “PANCANAGATA ialah lima pilar masa depan di antaranya;
Spiritualitas: Masisir Foundation sebagai wadah sosial. Yang kedua Intelektualitas:
mengakomodasikan kajian-kajian. Yang ketiga adalah Produktifitas: wadah
kecenderungan Masisir. Yang keempat Transparansi dan Akuntabilitas dengan BPK. Dan
yang terakhir adalah Konduktifitas: kondusif dan stabil.”
Setelah pemaparan dari setiap Paslon, panitia kembali membuka sesi
pertanyaan bagi peserta. Dari banyak aspirasi yang disampaikan, Paslon nomor 01
mengutarakan bahwa aspirasi yang menarik untuk direalisasikan adalah:
-Presiden dan anggota PPMI dituntut untuk lebih paham AD/ART, UU
dan SGS PPMI
-Mentransparansikan RAPBO dan keuangan
-Menghidupkan kembali sastra di lingkungan Masisir berupa sekolah menulis
yang bekerjasama dengan kekeluargaan
-Membuat Satgas Keamanan di bawah naungan DKKM bekersama dengan kekeluargan
-Membuat Program yang berarti, mempunyai nilai lebih dan bermanfaat
bagi masa depan seperti Daurah Keazharan.
Arief-Babas sejauh ini sudah yakin 70% untuk bisa merealisasikan
setiap aspirasi. Ada beberapa yang belum bisa direalisasikan, seperti pembangunan
gedung PPMI baru dan ada yang membutuhkan jangka waktu semisal GBHO. Terakhir
mereka berkomitmen mengoptimalkan pekerjaan sebagai Presiden dan Wakil Presiden
serta mengharapkan kerjasama antar elemen dalam memperbaiki problematika yang
ada.
Sementara itu, Paslon nomor 02 menegaskan terkait aspirasi bahwa sebelum
agenda PPR ini, pasangan nomor urut dua ini telah mengundang para mantan
gubernur kekeluargaan, senat mahasiswa dan almamater untuk menyapaikan segala hal
mengenai PPMI Mesir mulai dari dulu hingga kini. Sehingga mereka menawarkan
PANCANAGATA sebagai solusi. PANCANAGATA adalah konsep yang dicanangkan untuk
PPMI kedepannya.
Selanjutnya Kamal-Apip mengatakan kunci yang mereka pegang adalah
menjalankan sistem atau roda kepengurusan PPMI nanti dengan meritokrasi yang
sungguh-sungguh. Dengan artian mereka akan memilih wakil terbaik yang diyakini
mampu dan punya potensi besar. Salah satu program unggulan yang mereka
canangkan adalah Kritik Membangun Masisir Terbangun (KM2RT). Sejak sebelum
mendaftar Kamal-Apip sudah bersiap diri untuk merawat kritikan dengan tidak
anti kritik.
Terakhir mereka berupaya mengoptimalkan setiap aspirasi terutama
PANCANAGATA sebagai pilar utama. Mereka mengharapkan partisipasi dari setiap
elemen Masisir dalam membangun PPMI dengn baik.
Reporter: Efni
Susanto
Editor: Mufida
Afiya
No comments:
Post a Comment