![]() |
Proses berlangsungnya Fordinda di Hadiqah Lotus pada Sabtu (16/2). |
Kairo, Informatikamesir.com—Forum Kaderisasi Insan Wihdah (Fordinda) memperlihatkan
eksistensinya sebagai wadah pemersatu Mahasiswi Indonesia di al-Azhar Cairo Mesir. Pada Sabtu
(16/2) di Hadiqah Lotus,
dengan mengangkat beberapa tema yang cukup menarik. Selain bertujuan untuk membangun
keutuhan Mahasiswi dan membangkitkan semangat mereka, acara ini juga sebagai
ajang menjalin silaturrahmi antar Mahasiswi baru, dan memperkenalkan insan Wihdah lebih mendalam.
“Sebenarnya
Fordinda ingin mengenalkan kepada mereka, Wihdah itu apa, bagaimana mereka
menjadi mahasiswa yang ideal juga beradab, agar mereka punya visi dari
sekarang, dan tujuannya itu apa? Dan ini adalah sebuah kesempatan untuk
berubah. Agar menjadi seseorang yang lebih baik, sekarang adalah waktu buat dia
tampil dan berkontribusi di berbagai lini,” pengakuan Mutia Syahidah selaku
ketua panitia.
Ia juga menjelaskan
bahwa panitia
sendiri menyediakan form pendaftaran untuk peserta. "Kurang lebih dua
ratus kuota, tapi mengingat banyaknya acara dalam waktu yang bersaamaan,
sehingga ada beberapa orang dari mereka yang tidak bisa turut hadir, dan ada
juga sebagian yang tidak bisa mengikuti acara sampai selesai." Namun itu
bukan sebuah kendala dalam suksesnya acara.
Desain acara
Fordinda kali ini cukup menarik, dengan menghadirkan sosok-sosok yang mumpuni
dalam bidangnya. Tengku Masyitoh selaku ketua wihdah juga turut memberikan
asumsi penuh untuk acara ini. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki menurut beliau
dari masisir sendiri. "Untuk materi insyaallah mereka
sudah banyak mendapatkan dari berbagai instansi lainnya. Ana, sih yakinnya seperti itu, disini kita lebih memberikan contoh saja, Kita sebagi seorang
muslimah pasti punya role model, sebagaimana Rasulullah saw. agar kita tahu sosok yang baik itu
seperti apa, dan bagaimana seharusnya kita bersikap, mengingat kita di Mesir ini sebagai tamu
atau pendatang”.
Lebih menariknya
lagi pada
sesi acara kedua. Setelah dua rentetan acara
sebelumnya, yaitu
Talk Show dan Study Kasus, panitia juga menyajikan kajian yang mengangkat permasalahan tentang cara beretika.
Ketua Wihdah itu juga sangat menekankan sekali dalam permasalahan adab ini,
agar benar-benar harus dijaga dan diperhatikan.
“Yang pastinya tugas kami
disini sebagai wadah mahasiswi, untuk mengaspirasikan suara dan sebagainya. Kami memang bertugas
mengingatkan juga, bahwa ternyata ada yang hilang dari diri kita tentang
masalah adab ini. Ada yang harus kita tingkatkan kembali, ada yang harus kita
jaga kualitasnya, yaitu adab seorang muslimah. Melihat adab beretika pemuda semakin terkikis dan
memprihatinkan,” tutur kak Tema, sapaan akrab ketua Wihdah Tengku Masyitoh.
Harapan besar
beliau, dengan diadakannya acara wihdah semacam ini, para peserta bisa menjadi
sosok yang bisa dijadikan contoh bagi generasi selanjutnya, dan lebih serius
dalam menjalani tugasnya, ketika nanti menjadi seseorang yang mendapatkan
sebuah amanah.
Reporter: Nafilatul
Ummah
Editor: Ahmad Faisal
No comments:
Post a Comment