![]() |
Proses berlangsungnya Grand Opening Daurah Tarbiyah Muta'allimin |
Kairo, Informatikamesir.com
- Presiden PPMI Mesir, Saeful Jihad Lc., secara resmi membuka acara Daurah Tarbiyah
Muta'allimin pada kamis (18/10). Acara ini diagendakan akan berjalan dua minggu
ke depan dengan delapan kali pertemuan, yang dibuka pada 18 Oktober dan akan ditutup
pada 28 Oktober mendatang.
"Acara ini
dilaksanakan dua minggu, namun diadakan dalam delapan sampai sembilan kali
pertemuan." tutur Jihad ketika diwawancarai kru informatika.
Acara yang
menggandeng KBRI Kairo ini mendapat antusiasme dari kalangan Masisir (mahasiswa
Indonesia di Mesir). Hal itu terlihat dari penuhnya tempat yang disediakan oleh
panitia di wisma Nusantara lantai 5, Rabea El-adawea, Nasr City.
Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Mauris Maulana selaku ketua panitia. Mauris
mengungkapkan dari sekitar seratus peserta yang mendaftar, diadakan penyortiran
sehingga yang diterima hanya 60 peserta.
"Dari sekitar
seratus peserta kita seleksi menjadi 60 saja. Jadi kalian adalah orang-orang
yang terpilih," paparnya dalam sambutan acara.
Peserta
yang dihadirkan juga cukup beragam, mulai dari yang tingkat satu, dua, tiga,
bahkan yang sudah menyandang gelar Lc. pun turut hadir menjadi peserta.
Begitupun pemateri, adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya, mulai
dari syekh Al-Azhar dan juga para alumi S2 dan S3 Al-Azhar.
"Pengisinya
ini adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing, terutama
yang lulusan S2, S3 al-Azhar," ucap Jihad.
Pada
acara pembukaan, materi pertama diisi oleh syekh Musthafa Ridha Al-Azhary. Syekh
penulis buku At-Thuruq Al-Manhajiyah ini membahas bukunya selama dua jam
pertama dari dua sesi pembelajaran yang diadakan setiap hari. Selain memberi
motivasi keilmuan, beliau juga memaparkan tentang mabadi asyarah atau
dasar-dasar dalam setiap ilmu keislaman. Acara juga dilanjutkan dengan pemateri
lain dari para alumni Al-Azhar, seperti ust. Agung Saputro, Lc. Dipl., ust.
Hendy Al-faruq, Lc. MA., ust. Yanuarta Wijaya, Lc. Dipl., dan juga ustaz-uztaz
lain yang mengisi sekitar dua belas ilmu keislaman.
Daurah ini
diadakan dengan tujuan untuk mengisi kekosongan waktu mahasiswa/i al-Azhar sepulang kuliah. Dalam
daurah ini, akan dibahas mabadi asyarah dari setiap cabang ilmu-ilmu
kesilaman, yaitu Balagah, Mantik, Hadis, Nahwu, Musthalah Hadis, Sharaf, 'Arudh,
Tasawuf, Ushul Fikih, Fikih dan Akidah. Acara yang bertema mengulas seluruh mabadi
asyarah dari cabang imu keislaman ini akan diakhiri dengan ujian evaluasi pada 28 Oktober 2018.
Selain mengisi kekosongan waktu, daurah ini
juga bertujuan agar mahasiswa Al-Azhar mempunyai bekal ketika berdiskusi
mengenai hal apapun yang berkaitan dengan ilmu keislaman. Hal itu dikarenakan mengingat
pentingnya materi-materi yang dibahas dalam daurah ini.
"Selain mengisi kekosongan waktu setelah
kuliah dengan hal yang bermanfaat seperti daurah ini, (daurah) ini juga penting
bagi kita sebagai mahasiswa al-Azhar melihat dari apa yang dibahas dalam daurah
ini," papar Jihad.
Di akhir,
presiden PPMI Mesir masa bakti 2018/2019 ini mengutarakan harapannya agar para
peserta dapat terus semangat dalam menjalani daurah ini. Hal itu dikarenakan
mereka adalah yang terpilih dari banyak peserta lain yang ingin turut andil
dalam daurah ini. Selain itu, ilmu-ilmu yang dihadirkan dalam daurah ini juga
akan sangat bermanfaat bagi para santri al-Azhar, baik ketika masih di Mesir
maupun ketika sudah kembali ke tanah air dan mengabdikan dirinya ke masyarakat.
"Saya berharap
kepada seluruh peserta agar terus semangat, karena ilmu yang didapat insya
Allah akan bermanfaat," pungkasnya.
Reporter : M. Fatahillah Abdurrahman
Editor : Fathul Wadi
No comments:
Post a Comment