
Saturday, September 29, 2018
![]() |
Pimpinan Sidang Istimewa MPA PPMI Mesir 2018/2019 |
Informatikamesir.com—Kamis (27/9), MPA PPMI Mesir 2018/2019
menyelenggarakan Sidang Istimewa di aula Limas KEMASS Mesir. Sidang Istimewa
ini membahas amandemen AD/ART PPMI Mesir yang diajukan oleh tim Ad-hoc. Sidang
dimulai pada pukul 16.00 clt dan berakhir tepat pada pukul 22.50 clt, dihadiri
oleh anggota MPA dan peserta sidang yang mencapai 45 orang atau sepertiga dari jumlah yang berhak
hadir.
Sistem persidangan dilaksanakan dengan membagi peserta yang
hadir menjadi lima fraksi. Terdiri dari setiap ketua kekeluargaan beserta
perwakilannya, utusan senat mahasiswa, Wihdah PPMI Mesir, lembaga afiliatif
dan LSM. Setiap fraksi membahas bab-bab
dalam AD/ART yang telah ditentukan oleh pimpinan sidang. Salah satu bahasan
utama yang menuai perdebatan alot adalah tentang regulasi pengelolaan kekayaan
organisasi. Tim Ad-hoc BPA PPMI Mesir yang dikepalai oleh M. Zidni Ilmi
menemukan bahwa dalam AD/ART yang berlaku belum ada kejelasan tentang siapa
yang bertanggung jawab mengelola kekayaan organisasi.
Beberapa perwakilan kekeluargaan yang diwakili oleh Domas
Manggala Bagaskara selaku ketua Gamajatim menyampaikan kekhawatiran mereka atas
kekayaan organisasi PPMI Mesir yang semakin tahun semakin besar dan mendesak MPA
untuk segera menertibkan regulasinya. Mereka memandang bahwa pengelolaan dana
selain yang sudah di RAPBO-kan harus dikelola oleh selain DP PPMI selaku badan
legislatif, dan-seperti yang disampaikan Yudha Prawira selaku perwakilan dari
Keluarga Pelajar Jakarta-menyarankan bahwa yang bisa menjalankan itu saat ini
adalah BPA PPMI karena memiliki fungsi pengawasan.
Selain itu, salah satu pasal yang dibahas adalah mengenai
hak dan kewajiban dari lembaga otonom, terutama mengenai hak budgeting yang
lagi-lagi menuai pembahasan lumayan alot. Pembahasan dimulai saat Rifky
Ramdhani selaku perwakilan dari senat Ushuluddin menyampaikan aspirasi dari
senat-senat lainnya yang ingin
mendapat jaminan akan turunnya dana setelah di RAPBO, mengingat anggaran dana yang sudah disetujui di RAPBO termin 1 kemarin sampai saat ini belum kunjung turun melainkan hanya sedikit.
Perdebatan berlanjut dan mengerucut di dua pendapat utama
yang akhirnya diputuskan dengan voting antara pendapat yang mengharuskan adanya
pasal khusus untuk senat dan pendapat yang menganggap itu tidak perlu.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan
bahwa senat bersama lembaga otonom lainnya berhak mengajukan anggaran tanpa
perlu ada pasal khusus di AD/ART.
Keputusan ini diterima baik oleh semua hadirin termasuk dari
pihak senat. Melihat banyaknya program yang digagas oleh senat dan seperti yang
telah diketahui bahwa senat hingga saat ini belum memiliki pemasukan tetap,
maka forum menilai bahwa senat memang layak mendapat suntikan dana tetap dari
kekayaan PPMI meski tanpa harus memasukkan diksi senat dalam ART.
Sebagai penutup, Albi Tisnadi selaku tim Ad-hoc menyampaikan
“Setiap lembaga otonom harus saling mengawal. Sebab jika hanya undang-undang
tanpa dikawal, maka tidak akan ada artinya." Sidang Istimewa tersebut
diakhiri dengan pembacaan konsideran sidang oleh Khoirul Anshori sebagai
pengesahan AD/ART PPMI Mesir terbaru tahun 2018.
Reporter : Mufida Afiya
Editor : Fathul Wadi
0 Response to "Sidang Istimewa MPA PPMI Mesir, Mengoptimalkan Pengelolaan Kekayaan Organisasi dan Mengakomodir Lembaga Otonom untuk Mendapatkan Jatah Anggaran"
Post a Comment