![]() |
Dokumentasi Seminar Ilmiah oleh Dr. Ahmad Syarnubi dan Dr. Muhammad Salim Abu Ashi |
Kairo, Informatikamesir.com - Silaturahmi
Akbar dan Festival Buku Masisir diselenggarakan oleh Senat Fakultas Ushuludin—yang dalam hal ini—bekerja sama
dengan PMIK Mesir. Acara diadakan pada Ahad 05 Agustus 2018, di Shalah Kamil Universitas
al-Azhar, Hayyu Sadis, Madinat el-Nasr, Kairo Mesir. Silaturahmi ini mempunyai
berbagai rentetan acara di antaranya; Seminar Ilmiah (Peradaban Islam; antara
Realita dan Cita-cita), Takrîm an-Nâjihîn dan Festival Seni Budaya Indonesia,
yang kemudian dikemas dalam Silaturahmi Akbar.
Acara diawali di halaman tengah dengan Festival Buku
Masisir; Buku-buku Karya Masisir, Buku-buku favorit dan majalah, Meet and Greet Penulis dan Workshop Kepustakaan Masisir.
Tampak ramai dan meriah
oleh para pengunjung ketika menyelami lautan buku dan membaca karya-karya
Masisir. Meet and Greet
Penulis—khususnya—membuat para pengunjung sangat antusias dalam menikmati acara
tersebut, seperti adanya sentuhan baru pada jiwa mereka. Bincang santai berbagai
hal mengenai pengalaman menulis dan kendala ketika proses tulis-menulis. Di antara para
penulis dan karyanya; 1. Cecep Taufikurrahman “Menuju Kiblat Ilmu”, 2. Syafri
al-Hafidzullah “Jalanku”, 3. Ijra Nasrullah “Risalah Cinta Dua Agama”, 4. Diffa
Siraj “Rangkulmu Dekapmu” dan 5. Nada Thursina “When I’m in Shadow”.
Kemudian dilanjutkan dengan acara
Silaturahmi Akbar, yang dihadiri oleh Wakil Rektor Fakultas Ushuluddin Dr. Abdullah
Muhyiddin al-Azb, dua pembicara dalam seminar ilmiah (Peradaban Islam; antara
Realita dan Cita-cita) Dr. Muhammad Salim Abu Ashi dan Dr. Ahmad Syarnubi, Atdik
Pak Usman Shihab, ketua dan wakil PPMI, Wihdah, Ketua Senat Ushuludin dan
seluruh elemen Masisir.
Berlangsungnya acara dimulai dengan pembukaan dan berbagai
sambutan. Sambutan pertama dari Wakil Rektor Fakultas Ushuluddin Dr. Abdullah Muhyiddin
al-Azb, menyampaikan tentang kemoderatan al-Azhar, baik dari segi manhaj maupun
akidah dan sumber Islam yang empat. Asyairah dan Maturidiyah sebagai
pemikiran yang selaras dan sesuai mayoritas dipeluk oleh Ahlusunah wal Jamaah.
Sambutan kedua dari Atdik Pak Usman Shihab, menyampaikan kalimat syukur dan
ucapan terima kasih kepada seluruhnya—yang memeriahkan acara Silaturahmi Akbar ini. Beliau
bernostalgia ketika merasakan menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Ushuluddin
dalam syu’bah akidah dan filsafat. Sambutan Pak Usman sekaligus membuka secara resmi Silaturahmi Akbar yang
ditemani ketua PPMI, dengan pemukulan gong tiga kali.
Acara pertama, yaitu seminar
ilmiah yang dimoderatori oleh Ust Ikhwani Syamsudin. Pada sesi awal, Dr. Ahmad Syarnubi,
menyampaikan bahwa peradaban mempunyai keistimewaan, dikomparasikan dalam dua
makna, yaitu al-Mâddiyah dan ar-Rûhiy. Beliau menyinggung bahwa
ilmu mempunyai kedudukan penting. Hal ini dibuktikan bahwa urgennya suatu ilmu
dalam sebuah peradaban yang pertama kali diajarkan, yaitu ‘bacalah’, sehingga
menunjukkan kebenaran dakwah yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana
perintah untuk membaca—dalam hal ini berkaitan erat dengan ilmu. Sesi kedua, D.
Muhammad Salim Abu Ashi mengemukakan tiga poin besar, yaitu percaya kepada
Tuhan, perlindungan terhadap manusia—yang dalam hal ini merupakan dasar dari
sebuah peradaban—dan terakhir sikap optimisme pada eksistensi alam semesta.
Acara kedua, Takrîm an-Nâjihîn
bagi yang
mendapatkan nilai Jayyid Jiddan dan Mumtaz. Baik
dari perwakilan Indonesia, Mesir dan lainnya. Dilanjutkan Ushuludin Award dari nominasi-nominasi
terpilih dan Workshop Kepustakaan Masisir.
Acara diakhiri dengan Festival Seni Budaya Indonesia,
penampilan tari-tari khas nusantara dan hiburan seperti nasyid dari IPQI,
Nuzhah Voice dan lainnya serta foto bersama seluruh panitia dan Senat Ushuluddin.
Reporter : Umar Sahri
No comments:
Post a Comment