![]() |
Ustadz Abdul Shomad, Lc., MA bersama Moderator Muhammad Zainuddin |
Informatika Mesir,
Kairo 13/08. Diantara hari-hari yang dinanti Mahasiswa Indonesia Mesir
(Masisir) di bulan Kemerdekaan ini adalah perjumpaan bersama ustadz ‘kondang’
yang hari ini menjadi darling di jagat medsos. Pasalnya selain
ceramahnya yang bernas, retorika yang khas, juga pembawaannya terkadang disisipi
anekdot yang membuat audiens tertawa sambil berpikir. Ustadz yang juga lulusan
Al-Azhar, Jurusan Tafsir, Fakutas Ushuludin ini sengaja singgah ke Mesir pada
Juli-Agustus 2017, selama 1 (satu) bulan, dalam rangka menimba ilmu kembali
kepada masyayikh Al-Azhar, wisata sejarah dan juga menyambung
silaturahmi bersama para juniornya dari Indonesia. PPMI Mesir bekerjasama
dengan seluruh elemen Masisir mengadakan Dialog Interkatif pada 12/08, 2017,
dengan tema, “Mencetak Karakter Azhari yang Diharapkan oleh Al-Azhar Dalam
Skala Nasional dan Internasional”.
Diangkatnya tema
ini menurut Wakil Presiden PPMI, Fakhri Emil Habib, Lc., mengatakan bahwa tema
ini berhubungan dengan kontribusi mahasiswa lulusan Al-Azhar. Masalah yang
menjangkiti para alumni Al-Azhar Indonesia saat ini yaitu masalah kualitas. Ia
menyoroti ketidak seimbangan antara peran dan jumlah lulusan setiap tahunnya.
“Dialog ini dalam rangka membahas kiprah alumni Al-Azhar, jika 300 orang setiap
tahunnya lulus dari Al-Azhar, kenapa peran mereka tidak terdengar?”, tuturnya.
Wakil Presiden yang juga aktivis ICMI ORSAT Kairo ini, dalam sambutannya berharap
dengan diadakannya acara dialog positif seperti ini, semoga bisa memberikan
gambaran kepada para pelajar Azhar akan medan dakwah yang nanti akan dihadapi.
![]() |
Wapres PPMI, Fakhry Emil Habib, Lc |
Usman Shihab, MA
selaku wakil dari Kedubes RI Kairo menyambut dengan hangat kedatangan ustadz Abdul
Shomad ini, Bapa Atdikbud ini mengatakan, selamat bernostalgia di Mesir ini dan
selamat kembali di tempat belajar dulu. Selain menyambut kedatangan ustadz
Abdul Shomad, pejabat yang penah menjadi Wakil Dekan di Fakultas Dirasat
Islamiyah UIN Jakarta ini juga memberi secarik motivasi kepada kawan-kawan
mahasiswa di Mesir, “Di tengah banyaknya debu Mesir ini, di
dalamnya terdapat diamond (permata), jika hari ini kita bisa memolesnya, ia
akan bermanfaat ketika di Tanah Air nanti,” tutur Atdikbud yang juga alumni
Fakultas Ushuludin, Jurusan Aqidah Filsafat, Universitas Al-Azhar, Kairo ini.
![]() |
Para Pejabat KBRI bersama Ustadz Abdul Shomad |
Ustadz Abdul Somad
membuka topik pembahasan dengan mengutip perkataan Syaikh Tantawy, Grand Imam
Al-Azhar, dalam mendefinisikan, siapa itu Azhari? “Laisa Azhariyyan man laa
yahfadz Al-Quran”, artinya bukanlah seorang Azhari, barang siapa yang tidak
hafal Al-Quran. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa ada 3 (tiga) unsur penting yang menjadi
identitas seorang alumni Al-Azhar. Yang Pertama dalam Aqidah, ber-Aqidah
Asy’ari-Maturidi, Kedua dalam Syariah, menganut fiqh 4 mazhab (Syafii, Hanafi,
Maliki, Hambali), dan Ketiga dalam Akhlaq, bertaswuf
kepada tasawuf imam Junaid Al-Bagdadi
dan imam Muhammad Al-Gozali. Beliau menerangkan bahwa kader-kader Al-Azhar harus menguasai 3 unsur
ini untuk modal berkiprah di Indonesia dalam mengemban risalah moderasi nanti.
Dalam menunjang
Azhari yang berkeilmuan matang, beliau menganjurkan kepada segenap hadirin untuk senantiasa menghadiri
halaqah ataupun talaqqi. Khususnya halaqah fiqih Syafi’i,
karena menurut beliau, negara-negara ASEAN sangat cocok dengan fiqih Syafi’i. Karena
menurut beliau rahasia sukses seorang pelajar Al-Azhar adalah dengan
menghidupkan halaqah. Menuntut ilmu dan bertatap muka langsung dengan
sang guru sangat penting dalam proses belajar dan ini ada dalam halaqah.
Dalam dialog pada Sabtu malam ini, beliau menyorot tema yang diangkat
oleh panitia. Beliau mengatakan untuk menjadi Azhari yang bisa berkiprah dalam
kancah global, setidaknya ada 5 (lima) hal yang harus ada pada diri seorang
Azhari, yaitu :
-Sukses Studi
-Sukses Talaqqi
-Sukses Organisasi
-Sukses Metodologi
-Sukses Berinteraksi Sosial
-Sukses Studi
-Sukses Talaqqi
-Sukses Organisasi
-Sukses Metodologi
-Sukses Berinteraksi Sosial
Dalam sesi dialog
interaktif, salah satu yang membuat para audien terkagum-kagum adalah penyataan berapi-api
beliau menanggapi pertanyaan mengapa beliau berani menentang kebengisan Israil, “Keberanian tidak membuat kita cepat mati, ketakutan tidak menunda
kematian, andai kita mati di jalan ini maka mati saja. Tidak perlu takut,”
tegasnya. Kemudian beliau mengutip perkataan Syeikh Ali Jum’ah, mantan Mufti
Mesir, “Ramai-ramailah umat islam datang ke palestina, solat di masjidil
aqsa. Supaya dunia tahu bahwa kita tak meninggalkan sudara kita”.
![]() |
Ustadz Abdul Shomad bersama Syeikh Ali Jum'ah |
Secara keseluruhan acara pada malam
itu berjalan dengan apik dan sukses. Antusiasme peserta dialog yang
mebludak hingga melebihi jumlah kursi tetap tidak mengurangi ketertiban dan
kenyamanan selama acara berlangsung. Ustadz Abdul Somad insya Allah akan kembali
ke Tanah Air hari ini, Minggu, 13
Agustus 2017. Berikut beberapa memori perjumpaan beliau bersama para syeikh Al-Azhar :
![]() |
Ustadz Abdul Shomad dalam Halaqah Hadits bersama Syekh Usamah Sayyid Mansi |
![]() |
Ustadz Abdul Shomad bersama Syekh Yusri Al-Hasani |
![]() |
Kanan Syeikh Ala Na'imah, Ustadz Abdul Shomad, Syeikh Abdul Salam 'Ali Syita |
![]() |
Kiri Ustadz Abdul Shomad, Syeikh Abdul Ba'its, Ustadz Ikhwani |
Acara dialog ini
dimulai pukul 18.24 CLT oleh MC kawakan Masisir ; Fahmi Ar-Rasyimi,
Mahasiswa asal Bekasi. Acara dibuka dengan pembacaan Basmallah, kemudian
dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilaahi oleh Ustadz Mukhlis, Lc.,
disusul dengan sambutan oleh Wakil PPMI Mesir ; Fakhry Emil Habib, Lc. Kemudian
sambutan kedua oleh wakil KBRI Kairo yang diwakili oleh Bapa Atdikbud ; Usman
Shihab, MA dan diakhiri dengan Dialog Interaktif selama 1,5 jam bersama ustadz
Abdul Shomad, Lc., MA., yang dipandu oleh Muhammad Zainuddin, Mahasiswa asal
Lombok NTB. Hadir dalam acara ini para pejabat KBRI Kairo, para aktivis
Kekeluargaan, para penasihat Sahah Indonesia, perwakilan Afiliatif dan juga
mahasiswa-mahasiswa luar Indonesia seperti Malaysia, dll. [] Tengku Masyithoh, Nurman
Haris, A Fatah Amrullah
No comments:
Post a Comment