Pada SI 2017
bertepatan dengan tahun ke-9 sejak pertama kali SI ini digalakan di Den Haag,
pada Juli 2019 silam, SI kali ini mengangkat tema “Indonesia’s Demographic
Boost In 2030”. Samuel Leonardo
Putra, ketua panitia SI UK 2017 mengatakan bahwa inspirasi diangkatnya tema ini
merupakan hasil tinjauan terhadap fenomena demografi bangsa Indonesia. Ia melihat
bahwa fakta hari ini, negara Indonesia memiliki populasi produktif (usia 15-64
tahun) jumlahnya mengalahkan populasi yang tidak produktif. Menurutnya, keadaan ini jika direspon dengan
bijak akan menghantarkan Indonesia pada tahun 2030 menjadi negara yang maju,
bangsa yang sejahtera.
Samuel, yang juga kandidat
Phd University Of Oxford mengabarkan ihwal berbagai persiapan SI 2017
secara gamblang kepada kru Informatika ORSAT ICMI Kairo, seperti pada SI 2016
di Kairo, pada 2017 kali ini persiapan juga sejak 6 bulan lalu, tepatnya bulan
Januari 2017. Ia mengatakan bahwa pada awalnya panitia inti SI berjumlah 13 orang.
Dibagi menjadi ketua dan wakil ketua PPI UK, ketua dan wakil ketua SI, dan 9
orang kepala divisi yang dibagi berdasarkan tugas-tugasnya. Menjelang hari
pelaksanaan, masing-masing divisi menambahkan anggota hingga jumlah keseluruhan
panitia berjumlah 70 orang.
Masih menurut
Samuel, pada permulaannya para panitia mengadakan brain storming atau
lebih tepatnya mengkonsep SI 2017 ini seapik mungkin. Kemudian disimpulkan dari
perbincangan awal ini, PPI UK akan mengadakan acara besar. Dari perkumpulan
kecil ini juga disepakati untuk mengadakan inovasi baru dalam mendisain format
acara. Jika sebelumnya acara SI berisikan keeynote speaker dan panel
discussion saja, pada tahun ini dibuatkan diskusi-diskusi yang sifatnya break
up session, yaitu diskusi-diskusi terbagi menjadi panel-panel yang lebih
kecil dengan topik-topik yang berbeda. Setelah memformulasikan acara, kemudian
mempola perencanaan budget, sponsorship, promosi acara dan para
pembicara SI.
Adapun progres SI
tahun 2017 ini, imbuh mahasiswa Master of Enggineering Oxford ini, jika sebelumnya
jumlah pembicara SI tidak lebih dari 10 orang, berisikan keeynote speech
lalu ada mungkin setelahnya langsung selesai, pada SI tahun ini, saat siang
harinya diagendakan acara beak up session di 7 sesi dengan topik-topik yang berbeda. Ada interpreneurship,
development, literature and publishing, fashion, government and politic,
education dan financial servises. Sedangkan total pembicara yang
hadir berjumlah 25 orang, yang dibagi kedalam setiap sesinya menjadi 3 orang
pembicara.
Hadir dalam acara
ini, Ricard Graham MP, Dr. TGH. KH. M. Zainul Majdi, MA Sudirman Said, Tri Rismaharani, Prof. Dr. Ta
Fauzi Soelaiman, Dr. David Johnson,
Andrea Hirata, Diediet Maulana, Dian Pelangi, Ria Miranda, Elidawati,
Handry Satriago, Budiman Sujatmiko, Tulus, Eka Simanjuntak, Najeela Shihab,
Georgee Saa, Hirmansyah S. Thaib, Prof. Muhammed Abdel-Haq, Kusumo Martanto, Endy
Dwi Tjahjono, Destry Damayanti, Adam Tyson, Arif Zulkifli, Yanuar Nugroho, dan Nancy
Margied.

Point penting Simposium
Internasional (SI) UK 2017 yaitu bagaimana menyikapi fenomena bonus demoghrafi Indonesia
dengan serius. Bagaimana penduduk usia priduktif bisa dikontribusikan membangun
negeri. Langkah yang perlu pemerintah Indonesia
emban yaitu membangun perekonomian, infrastruktur dan at the same time pemerintah
juga perlu menyikapi dengan bijak permasalahan ketersedian lapangan kerja atau
pun ketersediaan kebutuhan pokok, seperti ketersediaan sandang, pangan, dan
papan. Jika hal ini mendapat perhatian yang serius, pada tahun 2030 Indonesia
akan menjadi negara yang maju dan bangsa yang sejahtera.(AbdulFatah)
![]() |
Red: Salah satu pertunjukan dalam SI UK |
No comments:
Post a Comment