Informatika,
Kairo - Pertama dalam sejarah Nahdlotul Ulama (NU) sejak berdirinya 31 Januari
1926, ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. Said Aqil Siraj
Hadir di Mesir sekaligus mengisi dialog kebangsaan umum di Universitas
Al-Azhar, Kairo dengan tema, “Peran Ulama Nusantara dalam Peradaban Dunia”,
Rabu (1/3/2017) di Auditorium Fakultas Lughah Arabiyyah. Acara dialog
ini juga sekaligus acara Launcing Sistem Wakaf Perwakilan Cabang Istimewa
(PCI) NU Mesir.
Prof. Dr. Said Aqil Siraj, MA bertandang ke Mesir dalam
agenda Konferensi Internasional
yang diikuti oleh lebih dari 50 negara. Grand Syekh Prof. Dr. Ahmad Al-Tayyib
sekaligus Presiden Dewan Cendekiawan Muslim mengundang Kang Said, sapaan akrab
beliau selaku ketua umum PBNU. Undangan ini tidak lepas dari misi Nu dalam
penyebaran moderasi Islam, NU dan Al-Azhar Al-Syarif mempunyai misi yang sama.
Konferensi Internasional ini bertemakan, “Kebebasan, Kewarganegaraan, Keragaman
dan Integrasi”.
Kedatangan Ketua Umum Tanfidziyyah NU ini menjadi angin
segar bagi Mahasiswa Indonesia Mesir (Masisir). Untuk itu PCI NU Mesir selaku perwakilan organisasi masyarakat terbesar
Indonesia ini, telah mempersiapkan penyambutan jauh hari ihwal kedatangan orang
nomor satu di NU tersebut. Ilman Muhammad Abdul Haq, ketua tanfidziyyah
PCI NU dalam sambutannnya dihadapan Kang Said, Dubes KBRI Mesir, Dewan Syuriah
PCI NU Mesir mengatakan bahwa dialog umum ini adalah pertama dalam sejarah NU
dimana ketua umum PBNU memberikan ceramah umum di universitas tertua dunia,
Universitas Al-Azhar.
Helmy Fauzy, Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Mesir
mengatakan bahwa pertemuan ini adalah pertemuan penuh berkah. Ia mengatakan
perlunya mengembangkan wacana Islam Nusantara dalam kancah Timur Tengah, hal
ini akan menjadi langkah besar bagi kontribusi Islam Indonesia untuk dunia.
Dalam kesempatan ini juga alumni Universitas Padjajaran (UNPAD) ini menegaskan bahwa
Nahdlatul Ulama akan menjadi penyumbang besar bagi peradaban Islam dunia
apabila bersinergi dengan pemikiran di Timur Tengah.
Dialog Umum bersama Kyai Said Aqil Siradj ini berlangsung
hikmat, Kang Said menjelaskan
bahwa Agama Islam bukan hanya agama teologi atau ketuhanan dan syari’ah atau hukum-hukum Islam
semata, melainkan Islam juga
merupakan agama tsaqofah yakni kebudayaan dan juga hadloroh atau
peradaban. Beliau menegaskan pentingnya wathaniyyah atau kenegaraan
sebelum Agama, “Karena biar bagaimana pun Agama butuh kepada negara”, terang Alumni S3 Universitas Ummul Qura ini.
Beliau berpesan kepada hadirin untuk menjaga NKRI, merawatnya dengan persatuan
dan mengintegrasikan ilmu di Al-Azhar dengan budaya Indonesia. (Fatah)
No comments:
Post a Comment